Home besties about daftarisi tipsnulis petunjuk contact

Kamis, 02 April 2020

half the semester: okay... enough?

Selalu tarik perhatian dari kalimat pertama: trik menulis yang aku ingat sudah lima tahun lamanya. Buat pembaca tenggelam menuju paragraf, paragraf menuju halaman, hingga akhirnya menutup dengan kebahagiaan. Kalau tidak bisa bahagia, setidaknya tebarkan pesan. Tulisan tidak mesti melulu tentang bintang-gemintang; badai topan tsunami gempa juga dipersilakan. Selalu bebas. Menulis merupakan terserah yang tidak memberi beban (karena terserah makan di mana sering berujung percekcokan).

Selamat malam! Sudah tiga bulan sejak posting terakhir (iya, aku tulis itu sebenarnya Desember/Januari). Sekarang jam delapan malam, harusnya aku belajar di kuliah online. Iya, karena covid-19, alhasil kini sistemnya perkuliahan jarak jauh. Baru empat hari padahal, kukira sudah seminggu lebih. Konsep waktu jadi tak teraba.

Aneh sebenarnya, biasanya dalam seminggu ada saja acara ketemuan. Jadi meski di rumah, sama sekali tidak terasa liburan. Lebih seperti terkurung tetapi demi kebaikan, jadi bahasanya harus diperhalus: I stay. For you. HAHA I said that to my ex lover. Hari ini dapat kabar kalau dalam 24 jam, ada 1000 kematian karena covid-19 di US. Gila, gila, betapa tipis batas antara hidup dan tidak.

Gimana kuliahnya Nin? Cie perhatian, hehe iya GR karena enggak ada yang perhatiin. Ya ada sih, tapi bukan orang yang dipengen. Ya gapapa sih, aku udah enggak pengen orang itu lagi. Hayo siapa yu ditebak yu. Kuliah oke, untuk dibilang baik, yaaaah sulit. Maret kemarin jadi bulan paling berat sepanjang peradaban: bahkan ada satu minggu aku dapat empat kabar buruk. Aku spill satu aja ya: minusku nambah :( sedih banget, parah. Jadi menyesal enggak begitu menghargai sebelumnya. Kata mbaknya, aku harus permanen pake kacamatasekarang masih dalam proses menyukai. Proses menerimanya udah lewat atuh.

Melewati Maret 2020 dengan safe and sound membuat aku (akhirnya) bernapas lega. Ternyata aku bisa (kembali) baik-baik aja. Meskipun untuk bahagia lagi rasanya masih jauh, aku beneran bersyukur. Yang kemarin biar jadi pelajaran mahal, firsthand. Kapan lagi bisa merasa sejatuh itu? Constantly anxious; crying suddenly in the middle of morning, even afternoon; endlessly feeling like failure; standing and walking with burden and advanced difficulty, etcetera, etcetera.

Sampai aku berpikir: yaudahlah, Ninnn tetep get all this done! Jangan kacauin yang di depan cuma karena enggak kuat sama hari ini. Kalau enggak bisa bahagia lagi ya udah: pilih enggak bahagia dan enggak sukses atau enggak bahagia tapi sukses?! Sedih mah karena satu hal aja, jangan double kill gitu. Eventually I picked myself up. Hal yang kayak gini susah banget kalau mau dibagiselain percintaan, aku enggak banyak mengumbar masalah. Kalau ditanya ya kayak orang pada umumnya, jawab pake kata andalan: gapapa! (Soal percintaan, haduh aku emang underexperienced. Ya mudeng, tapi waktu menghadapi langsung, jadinya ketar-ketir. Haha apaan sih malu ah. Skip skip.)

Mendadak, bulan kemarin (dan sekarang), aku jadi bersyukur soal support system. Aku jadi sadar aja, betapa langkanya punya kelompok tetap yang mau tarik kita setiap hampir jatuh lebih dalam. Kalau kamu punya sahabat, tolong banget, dijaga baik-baik. Jangan sampe keselip dan hilang! Iya, I said keselip because losing a friend often doesnt come in waves or directly. Its always slow and sure; suddenly gone.

Tapi jadi sadar juga, orang lain tetaplah orang lain. Mereka emang tarik kamu, tapi soal mau naik atau tetap terperosok itu pilihan. Jangan pernah salahin kondisikondisi mah diem aja. Cuma ngejalanin apa yang ada di Lauh Mahfuzh. Effort or no effort is a choice in your fingers.

Anyway, sejak PJJ aku kembali kecanduan drakor. Aku udah tamat Crash Landing on You! Sekarang ongoing Itaewon Class, habis itu baru Boys Over Flowers (excited sama Lee Min Ho). Sebenarnya aku bukan pecinta drama gituan sih... tapi sejak Pinocchio dan Meteor Garden I give dramas a chance. Seru banget, kayak lari dari kenyataan. Setidaknya, setiap hari ada yang ditunggu, karena sekarang aku benar-benar stuck: I dont even know what the hell I am doing.

Biasanya, aku menulis waktu sudah baik-baik aja. This is one of the very few times I publish something here when I myself am not feeling fine. Like obviously okay, but not fine. Enggak apa, dunia memang enggak akan berhenti buat kebimbangan hatimu, tetapi terkadang enggak ada salahnya telling it that youre struggling. Yang penting jangan berhenti percaya! Itu aja.

Always believe in two things: miracles and yourself. Tuhan juga, tapi itu kan mutlak dan umum, hehe.

Terakhir merasa se-hopeless ini, it took me weeks to recover. Even months in some cases. Dan enggak apa! Berbahagia kan bukan kompetisi. Selalu aku ulang ke diri sendiri: hidup itu lingkaran, semua ada masanya dan yang hilang akan balik lagi. Kalau enggak balik ya udah, maaf hidup bukan treadmill,

yuk turun dan berlari!

All the prayers and love,
Ninda

0 shout{s}:

Posting Komentar

Terima kasih bila sudah menyempatkan diri untuk berkomentar! 💕 :)

No captcha, no moderation, and no login here! Tinggal isi kolom komentar lalu publish, sesimpel itu! Bisa juga pakai anonim jika diperlukan (tho I don't recommend it) :).