Home besties about daftarisi tipsnulis petunjuk contact

Kamis, 10 September 2015

Bagaimana Cara Mudah Membuat Red Herring dalam Cerita Misteri

Cerita misteri belumlah apik bila tidak memiliki red herring, yang bisa jadi penentu sukses tidaknya sebuah cerita merebut hati pembaca!

Mungkin istilah red herring cukup asing bagi kita. Red herring adalah pengalih perhatian (dalam hal ini, perhatian pembaca, dan/atau perhatian tokoh utamamu). Misalnya, di dalam ceritamu, seorang tukang becak dibunuh oleh sosok misterius. Detektifmu kemudian mencari tahu siapakah sosok itu. Si detektif mencurigai seorang tukang bakso dan seorang dokter sebagai pembunuh. Seiring berjalannya cerita, bermodalkan klu-klu yang didapatkan detektifmu, pembaca jadi yakin bahwa tukang bakso adalah pembunuhnya. Padahal, sang dokterlah si sosok misterius itu. Dalam kasus ini, tukang bakso adalah red herring.

Perlu diingat, red herring tidak harus berupa orang. Bisa saja sebuah benda, percakapan, dan lainnya.

Red herring memainkan dua peran penting dalam cerita misteri. Ia mempertinggi ketegangan dan menambah tantangan dalam cerita dengan cara menyesatkan pembaca dan/atau detektifmu.

Inilah 5 strategi atau cara membuat red herring:

1. Pilih seorang tokoh tak bersalah dan beri dia motif yang membuatnya jadi tersangka kuat dalam misteri (misal: pembunuhan). Contohnya? Anggap ada seorang supir yang menjadi, korban pembunuhan. Nah, seorang rentenir (yang sebenarnya tidak bersalah) yang biasanya menagih hutang dengan kasar pada supir itu menjadi tersangka kuat.

Apa motif yang memungkinkannya untuk membunuh? Bisa saja rentenir itu sebal karena supir tidak bisa membayar hutang hingga si rentenir khilaf membunuh supir.

Di dekat klimaks novel, ungkaplah sesuatu yang membuktikan ketidakbersalahan tokoh. Misalnya, ternyata sang rentenir sedang keluar kota saat pembunuhan itu terjadi.

2. Masukkan tokoh tak bersalah ke dalam adegan kejahatan. Misalnya, tokoh itu, anggap saja Ani, mengajak Ega dan Fino mengunjungi Gea. Ani adalah teman lama Gea dan mengetahui benar isi rumah Gea, sedangkan Ega dan Fino hanya sebatas kenal dengan Gea.

Ketika Ani, Fino, dan Ega pulang ke rumah, Gea menyadari bahwa ia telah kehilangan koleksi batu akiknya. Ani kemudian jaid tersangka kuat, padahal Fino-lah yang sebenarnya mencuri. Berarti, Ani telah menjadi red herring.

3. Buat tokoh yang bersalah terlihat tak berdosa karena (kelihatannya) tak ada motif, senjata, atau kesempatan baginya. Di klimaks cerita, buatlah detektifmu menghubungkan beberapa petunjuk yang kelihatannya tidak berhubungan--yang sudah ditunjukkan sepanjang cerita. Kemudian ungkap motif, senjata, dan kesempatan yang sebetulnya dimiliki tokoh yang bersalah ini.

4. Teknik hebat yang lain adalah membuat detektifmu mengikuti jejak yang menuntunnya pada orang yang salah (bukan penjahat, tetapi disangka penjahat). Tokohmu harus bisa meyakinkan pembaca bahwa orang yang salah ini adalah penjahatnya.

5. Buat detektifmu menemukan beberapa hal yang sebenarnya red herring di kejadian kriminal. Yang jelas, red herring itu harus bisa disalahartikan atau melibatkan orang yang sepenuhnya tak terlibat dalam kejahatan.

Ketika memasukkan red herring, pastikan bahwa red herring itu logis. Jangan sekadar memasukkan red herring tanpa penjelasan. Juga, ingatlah bahwa tujuannya adalah membuat ceritamu lebih menantang dan seru, bukan sekadar 'mengajak red herring jalan-jalan'.

sumber dari sini. Diterjemahkan dengan penambahan dan perubahan.

Kata kunci: cara membuat cerita misteri yang bagus, cara menulis cerita misteri dengan baik, membuat cerita misteri lebih bagus

1 komentar:

Terima kasih bila sudah menyempatkan diri untuk berkomentar! 💕 :)

No captcha, no moderation, and no login here! Tinggal isi kolom komentar lalu publish, sesimpel itu! Bisa juga pakai anonim jika diperlukan (tho I don't recommend it) :).