Home besties about daftarisi tipsnulis petunjuk contact

Selasa, 05 November 2013

Tentang Boleh dan Tidak Boleh dalam Menulis

Halo, Assalamu 'alaikum! :)
Heii! Aku dapet kiat penulisan, nih, dari Om Jonru. baca, yuk!

Banyak sekali penulis pemula yang bertanya,

“Kalau saya menulis seperti bla..bla..bla…, boleh enggak?”
“Boleh enggak sih, kalau saya menulis cerita yang seperti bla.. bla..bla…???”
“Kalau saya menulis tapi caranya seperti bla..bla.. bla… boleh enggak ya?”

Biasanya, saya menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu dengan bertanya balik, “Emang siapa yang melarang?”

Si penanya biasanya menjawab lagi, “Hehehe.. benar juga sih. Enggak ada yang melarang. Jadi boleh atau enggak nih?”

Saya jawab lagi, “Cyape deh…” :-D
* * *

Teman-teman sekalian,
Menulis itu tidak sama dengan aturan hukum, perundang-undangan dan sebagainya. Menulis bukanlah soal benar atau salah. Menulis bukan soal boleh atau tidak boleh.

Jadi, tak ada istilah “boleh atau tidak boleh” dalam menulis. Kalaupun ada, itu hanya hal-hal yang berkaitan dengan sistem nilai, keyakinan, agama, atau kepercayaan yang kita anut. Misalnya, kita yang Muslim tentu tahu bahwa percaya pada peramal itu dosa besar. Jadi seorang Muslim tidak boleh membuat tulisan yang isinya mengajak pembaca untuk percaya pada ramalan paranormal.

kiat aturan menulisNah, masalah “boleh atau tidak” dalam menulis hanya sebatas itu. TITIK!!!

Selebihnya: TERSERAH KITA!

Kita mau menulis apapun, dengan cara apapun, semuanya terserah kita.

Menulis adalah masalah SENI dan KREATIVITAS. Dalam setiap seni, yang paling penting adalah KEINDAHAN.

Karena itu, utamakanlah keindahan setiap kali Anda menulis. Atau kalau dijabarkan, rumusan UMUMNYA adalah EMPAT hal berikut:

1. Buatlah tulisan yang disukai oleh pembaca.
2. Buatlah tulisan yang mudah dipahami oleh pembaca.
3. Kalau Anda hendak mengirim tulisan ke penerbit atau media massa, maka buatlah tulisan yang sesuai dengan kriteria yang mereka tetapkan. Agar peluang untuk dimuat lebih besar.
4. Pastikan bahwa tulisan Anda tidak bertentangan dengan aturan agama, hukum, dan/atau sistem nilai yang dianut oleh masyarakat.

Itu saja. Titik.

Seorang penulis sukses adalah penulis yang berjuang untuk memenuhi keempat poin di atas. Jadi kalau Anda ingin menjadi penulis sukses, coba perjuangan Anda difokuskan pada 4 hal di atas. Setiap kali menulis, HAL UTAMA yang harus kita pikirkan adalah keempat hal di atas, bukan yang lain :)

Masalah boleh atau tidak boleh, itu hanyalah yang berkaitan dengan sistem nilai, agama, keyakinan yang Anda anut dan percayai.

* * *

Masalah Tata Bahasa dan EYD

Memang, tak ada satu hal pun di dunia ini yang terbebas dari aturan. Dalam menulis pun pasti ada aturan. Misalnya soal tata bahasa dan EYD.

kiat aturan menulisTapi sebenarnya itu bukan aturan, karena tidak sama dengan aturan hukum yang bila dilanggar bisa membuat kita masuk penjara. Juga tidak sama dengan kitab suci, yang bila dilanggar bisa membuat kita masuk neraka.

Tata bahasa, EYD dan sebagainya… itu semua adalah KAIDAH yang dibuat berdasarkan KONSENSUS. Yang namanya konsensus, bisa saja berubah sesuai perkembangan zaman. Dan bila konsensus dilanggar, apakah Anda akan masuk penjara atau masuk neraka?

Jawabannya: TENTU TIDAK!

Jadi selama pelanggaran itu tidak membuat Anda masuk neraka atau masuk penjara, apa yang harus ditakutkan?

Saya akan berikan sebuah contoh kalimat yang sudah sangat akrab dengan keseharian kita saat ini:

Gue banget.

Anda yang mengerti tata bahasa pasti tahu, bahwa kalimat ini SANGAT SALAH. Kata “banget” seharusnya disandingkan dengan kata sifat (misal: cantik banget), bukan dengan kata benda.

Tapi gue banget, kopi banget, Indonesia banget, dan banget-banget lainnya yang disandingkan dengan kata benda, dan itu jelas-jelas sangat keliru dari segi tata bahasa, saat ini begitu sangat menggejala di negeri kita.

Anehnya, tak ada orang yang protes. Anehnya lagi, kita merasa oke-oke saja menggunakannya. Lebih aneh lagi, kita bisa memahami artinya walau itu jelas-jelas salah dari segi tata bahasa.

Dari sini saya yakin Anda kini paham, bahwa yang paling penting dalam berbahasa bukan tata bahasa atau aturan berbahasa lainnya. Yang paling penting dalam berbahasa adalah KOMUNIKATIF. Artinya:

Apa yang kita ucapkan bisa dipahami oleh orang lain.
.
Apa yang kita maksud lewat sebuah ucapan, bisa dipahami dengan cara yang sama oleh orang lain. Tidak ada salah persepsi. Kalaupun ada salah persepsi, persentasenya sangat sedikit.

Jadi, intinya... menulislah dengan bebas! Toh, enggak ada yang melarang, kan? :D

Nah, itu dia tipsnya. semoga bermanfaat! hehehe :D ;)

#Ninda
Wassalamu 'alaikum .... :)

0 shout{s}:

Posting Komentar

Terima kasih bila sudah menyempatkan diri untuk berkomentar! 💕 :)

No captcha, no moderation, and no login here! Tinggal isi kolom komentar lalu publish, sesimpel itu! Bisa juga pakai anonim jika diperlukan (tho I don't recommend it) :).