Home besties about daftarisi tipsnulis petunjuk contact

Kamis, 04 Juli 2013

Sekolahku Nanti

Halo, Assalamu 'alaikum! :)
Holla! jadi aku mau ngepos cerpen, nih. Maaf kalo rada jelek, soalnya aku lagi bete berat HAHAHA #piss
Kalo bagus? Kasih tau aku ya :DD *senyumlebar* jangan lupa beri krisar loh! Jangan cuma baca gratis doang! #nepukmeja
Oke, here it is.

Aku pasti bisa sekolah di situ, pikir Anya.
Anya, gadis yang baru saja lulus SD itu bergumam saat berada di depan SMP Havegra Klutazi atau biasa disingkat SHK. Nama yang aneh, ya?
Di kota tempat Anya tinggal, ada tiga SMP favorit. SMPN 278, SMPN 285, dan SHK. Dan Anya benar-benar berambisi untuk masuk sana.
SHK akan mengadakan tes pada tanggal 30 Juni, dan pengumumannya tepat tanggal 2 Juli.
Sementara itu, SMPN 278 dan 285 akan tes pada tanggal 4 Juli, pengumannya 6 Juli.
Sedangkan SMP-SMP negeri lain tes pada tanggal 7 Juli, pengumumannya tanggal 9 Juli.
Orangtua Anya sangat mendukung Anya untuk masuk ke sana. Itulah yang membuatnya makin
bersemangat untuk masuk ke SHK.

"Anya, belajar sana! Katanya pengen masuk SHK? Tesnya susah, lho," suruh bunda.

"Iya, Bun. Entar Anya belajar, kok. Lagi seru nih, maen gamenya," jawab Anya.

"Oya, sekali lagi selamat ya untuk nilai UN-mu yang tertinggi di kota. Bunda bangga

sekali," kata bunda. Entah sudah berapa kali kalimat itu terlontar dari mulut beliau.

"Hahaha, iya Bun. Udah seribu kali rasanya aku dengar kata-kata itu." Anya tertawa.

"Bunda bangga sekali, tau."
***
Anya membuka SMS dari sahabatnya, Dania. Begini katanya: An, masuk SMP mana? aku sih masuk SMP 278.

Anya segera membalas: Aku mau masuk SHK aja. Doain keterima ya, wkwk.

Dania menjawab: Yah,kamu tetep mau masuk sana? Padahal aku masih pengen satu sekolah sm kamu :(

Anya terdiam. Tiba-tiba dia teringat pada Dania yang selalu ada untuknya, yang setia
mendengarkan curhatnya, yang selalu peduli padanya. Rasanya berat sekali meninggalkan
Dania, tapi ... masuk SHK adalah impian Anya dari dulu. Dia tidak bisa melepasnya begitu saja.

Anya menulis: Aku sebenrnya ya gamau pisah sama kamu. tapi mau gimana lagi? aku
pengenbet masuk sana, Dan.


Dania membalas: Ya udah, gapapa. Aku yakin kita pasti masih bisa sahabatan, kok :)).

Anya tak membalas lagi. Dia membayangkan bagaimana asyiknya sekolah di SHK. Oya, kakak Anya, Sinta, dulu juga bersekolah di situ. Sekarang Kak Sinta bersekolah di SMA Havegra Klutazi, atau biasa disingkat Sahazi.

Kak Sinta bilang, SHK itu bangunannya luas sekali. Ya ... walaupun tidak kalah dengan SMP 278 ataupun SMP 285. Terus, kelasnya juga nyaman. Intinya, Anya tidak sabar untuk sekolah di sana!
***
29 Juni, sehari sebelum tes di SHK.

"Bun, besok aku mau tes nih! Bangunin pagi-pagi ya!" pinta Anya.

"Oke deh! Sukses ya buat anak Bunda!" jawab bunda.

"Iya, amin Bun."

Malamnya, saat Anya ingin menonton tv, rasanya badannya tidak enak. Dia segera pergi ke kamar untuk istirahat.

Aduh, rasanya kok kepalaku pusing ya? batinnya. Dia memejamkan mata, namun tidurnya tidak nyaman. Tiba-tiba bunda masuk ke kamar.

"Lho, kok sudah tidur jam segini?" tanya bunda heran.

"Aku enggak enak badan, Bunda. Rasanya pusing ... ah," Anya memegangi kepalanya.

"Ya sudah, Bunda ambilkan obat, ya." Bunda keluar dari kamar Anya, kemudian mengambil
obat.
***
Esok paginya, kepala Anya malah tambah pusing.

"Aduh Bun, aku masih pusing ...," ujarnya lemah.

"Iya, kamu demam, Nak. Ya sudah, hari ini kamu enggak usah tes saja."

"Tapi aku pengen masuk SHK, Bun. Aku pengeenn banget masuk sana. Masa harus terhalang?"

"Tapi kondisimu enggak sehat. Yang ada kamu malah enggak konsen ngerjain soal di sana, gimana? Terus kamu malah tambah sakit, mau?"

"Pokoknya aku mau ikut tes, titik! Aku pasti enggak kenapa-napa!" Anya tetap
keukeuh dengan tekadnya. Dia mencoba berdiri, namun malah terduduk karena pusing.

Bunda sedih melihat anak bungsunya itu. "Anya Sayang ... Bunda yakin. Kamu pasti bakal dapat sekolah yang lebih baik dari SHK, Nak. Percaya sama Bunda, mungkin itu bukan yang terbaik." bunda memeluk Anya.

"Bun, tapi ... tapi Anya pengen bangetttt masuk ke sana," Anya nyaris menangis.

"Sudahlah, siapa tahu kan itu bukan yang terbaik? Maafin Bunda, ya. bukannya Bunda mau melarang kamu, tapi badan kamu lagi enggak sehat."

"Iya, Bun. Anya ngerti, kok."
***
Esoknya Anya sembuh. Tapi dia malah jadi murung terus. Ya, mungkin karena dia gagal masuk SHK.

"Anya, kamu jangan sedih mulu. Kasian Bunda, beliau jadi ikut sedih malahan," tegur Kak Sinta.

"Gimana enggak sedih? Aku gagal masuk sekolah impianku, Kak! GAGAL!" jawab Anya. kemudian dia tampak ingin menangis lagi.

"Iya, Kakak tau. Tapi jangan putus asa begini. Kan, sekolah bukan cuma SHK doang."

"Tapi aku pengennya masuk sana!"

Kak Sinta diam saja. Mereka berdua pun hanyut dalam pikiran masing-masing. Tiba-tiba telepon rumah berdering dan bunda mengangkatnya. Anya tidak terlalu memperhatikan pembicaraannya.

Sebenarnya dia bisa saja masuk ke SMP 278 ataupun 285 jika dia mau, namun satu hal yang benar-benar dia kesalkan adalah: dia malas tes. Semua ilmunya hilang begitu saja setelah dia tidak bisa ikut tes di SHK.

Selesai menelepon, Bunda tersenyum lebar kemudian berseru. "Anya, ada kabar baik buatmu!"

"Apa, Bun?" tanya Anya lesu.

"Kamu BISA MASUK SMP 278 TANPA TES!"

"HAAHHH?!" Anya tak percaya.

"Iya, itu penawaran untuk peraih nilai UN tertinggi se-kota. Gimana? Mau enggak?" tanya bunda.

"Mau, lah! Aku masih bisa satu sekolah sama Dania dong, yey!" Anya bahagia sekali.


* tamat *

#Ninda
Wassalamu 'alaikum .... :)

3 komentar:

Terima kasih bila sudah menyempatkan diri untuk berkomentar! 💕 :)

No captcha, no moderation, and no login here! Tinggal isi kolom komentar lalu publish, sesimpel itu! Bisa juga pakai anonim jika diperlukan (tho I don't recommend it) :).