Home besties about daftarisi tipsnulis petunjuk contact

Selasa, 01 Januari 2013

Fanfiction Zayn Malik~Nyasar Part 2

Halo, Assalamu 'alaikum! :)
Halo! Happy New Year yaaa! ^+^
Loha semua~ Aku mau buat lanjutan fanfic yang Zayn Malik nyasar itu lhoooo :p
Mari baca kelanjutannya yak! :)
Oh ya, saran aku, yang nggak bisa bahasa inggris segera ambil kamus ya LOL. Atau buka tab baru di browser dan segera buka google terjemahan wkwk. Udh deh, kemon baca kelanjutannyaaaa!!! ^^
Yang belom baca silakan ke baca yang part 1 ya! ^_^ Gak usah susah-susah, klik di sini aja!

       “Please don’t tell anyone about me!” pinta Kak Zayn. Aku mengangguk-angguk. xD Mimpi apa aku semalem sampe ketemu Zayn Malik hari iniiiiii :D
       “Can you speak Indonesian?” tanyaku.
       “Just a little,” jawab Zayn.
       Waduh, berarti aku harus menyiapkan kamus lengkap bahasa Inggris. =D Atau, aku kasih dia kamus saja, ya?
       “Zayn, please come in to my home!” ajakku senang. Kak Zayn mengangguk. Kami berdua pun masuk ke dalam rumah.
       “Mama! Papa! Kak Shinta! Ada tamuuuuu,” teriakku kencang.
       “Siapa?” tanya mama, papa, dan Kak Shinta yang baru datang. Oh ya, Kak Shinta itu kira-kira sudah kelas 11.
       “Astaga! Zayn? Zayn Malik?” tanya Kak Shinta terkagum-kagum. Pastinya, dia langsung klepek-klepek sama Kak Zayn kece ini.
       Kak Zayn hanya mengangguk.
       “Shin, Zayn Malik itu siapa?” tanya mama.
       “Yua, di mana kamu menemukan dia?” tanya papa heran.
       “Aduh, Ma, Zayn Malik itu kan personel boyband One Direction,” jawab Kak Shinta.
       “Tadi aku ketemu di depan rumah, Pa. Alaahh, palingan dia nyasar,” jawabku santai.
       Aku menyabet HP dari tangan Kak Sinta, lalu membuka aplikasi kamus Inggris-Indonesia.
       “Mmm,” aku kebingungan. Biarlah bahasa Inggrisku campur aduk, yang penting dia ngerti aku ngomong apa. “Why you can here?” tanyaku.
       Kak Zayn menjawab. Aku nggak ngerti! xD Pokoknya, kata Kak Shinta, artinya itu dia habis manggung dari daerah manaaa gitu, habis itu dia jalan bareng temen-temennya. Nah waktu mau balik ke daerah yang tempat manggung itu, Kak Zayn malah ketinggalan terus nyasar di sini.
       Dia ingin menghubungi teman-temannya, tapi ponselnya ada di Liam. Dia hanya membawa baju-baju.
       “Ada-ada aja,” gumamku.
       Kak Zayn dan Kak Shinta berbicara sebentar. Kemudian Kak Zayn meminjam ponsel untuk menelepon. Aku enggak tahu pasti apa yang dibilang Kak Zayn, tapi aku ngerti dikit-dikit lah.
       Mama sama papa dari tadi melongo aja. Enggak tahu gara-gara ada bule nyasar atau mama-papa sama-sama nggak ngerti bahasa Inggris kayak aku :p.
       Kak Zayn berbicara sesuatu pada Kak Shinta, kemudian Kak Shinta bilang. “Ma, Pa, Zayn mau nginep di sini untuk satu hari. Boleh gak? Soalnya besok temen-temennya baru nyampe Palembang lagi. Sekarang kan mereka ada di luar kota.”
       Mama dan papa tampak berpikir. “Hmm, boleh lah!” jawab mama dan papa.
       “Hore!!!”
***
       “Kak Zayn, foto yok!” ajakku senang.
       “What you say?” tanya Kak Zayn.
       Oh iya, Kak Zayn orang bule, aku lupa! batinku. “Emm, I want take a photo with you!” seruku.
       “Okay. Just take your handphone,” jawba Kak Zayn sambil mengerlingkan mata. Aku mengambil ponselku dan berfoto ria dengan Kak Zayn. Ampun! Mimpi apa aku semalam?
       “Hei, gantian dong,” ujar Kak Shinta sambil menjulurkan lidah. Aku pun minggir sambil menggerutu.
       Kak Shinta asyik foto-foto dengan Kak Zayn. Aku memandang wajah Kak Zayn. Well, dia memang benar-benar tampan. Sepertinya aku naksir Kak Zayn xD. Tapi, bagaimanapun juga, lebih baik aku menganggap dia kakak, ya kan? :p
       “Kak Shinta! Tolong videokan aku sama Kak Zayn, dong?” pintaku.
       “Oke. Tapi habis itu gantian, ya?” Kak Shinta memberi syarat.
       “Sip deh.”
       “Zayn, please introduce yourself when she take the video. Okay?” tanyaku pada Kak Zayn.
       Zayn mengerlingkan matanya. “Okay!”
       “One two three, action!” seru Kak Shinta.
       “Hello guys! I’m Yua, and he is my brother, oke LOL. Hemm, Zayn, come on introduce yourself,” kataku.
       “Hi. I’m Zayn Malik, nice to meet you guys,” kata Kak Zayn.
       “Oke thanks. Do you want to sing One Thing with me?” tanyaku sambil nyengir.
       “Of Course!” jawab Kak Zayn.
       “Just the reff. One, two, three.”
       “So get out, get out, get out of my head, and fall into my arms instead .... I don’t don’t don’t know what it is,, but i need that one thing. And you’ve got that one thing.”
       “Thanks Zayn! Luf you!” seruku senang. Aku menghadap ke kamera. “Oke bye.”
       Video dihentikan. Habisnya aku bingung mau ngapain lagi. Astaga suaranya Kak Zayn merdu banget. Orangnya kece, suaranya merdu, lengkaplah sudah BWAHAHAHA.
       “Hei, giliran Kakak dong!” seru Kak Shinta. Aku pun merekam Kak Shinta dan Kak Zayn dengan setengah hati, hihihi. Habisnya aku lagi males.
       Akhirnya selesai juga acara rekam-rekaman. Aku pun foto-foto sebanyak seribu kali mungkin (?) Habisnya banyaaaakkk banget. Aku gak mau menyia-nyiakan kesempatan ini!!!
       Malam tiba. Sebenarnya aku ingin menjadikan ini di display picture-ku, tapi Kak Zayn melarang. Pokoknya dia bilang aku boleh upload foto-foto bersamanya setelah dia pergi. Mungkin dia tidak ingin papparazi mengetahuinya, ya ....
***
       Keesokan harinya. Hari ini libur. Hofh, hari terakhir bersama Kak Zayn.
       Di hari itu, sebagian aku habiskan untuk bermain game dan melakukan banyak hal bersama Kak Zayn. Tak lupa aku mewawancarai tentang kesehariannya. Aku lihat Kak Zayn sepertinya senang di sini.
       Siang itu Kak Zayn bilang kalau teman-temannya sudah ada di Palembang. Kak Shinta segera mengirimkan alamat rumah kami ke Kak Harry. Wew, aku gak sabar deh ketemu seluruh personil One Direction!
       Akhirnya sebuah mobil berhenti di depan rumahku. Ada lima orang keluar dari sana. Empat personil itu One Direction (aku yakin. Mereka memakai topeng untuk menyamar), satu lagi sepertinya manajernya.
       Mereka berbicara pada Kak Zayn. Sepertinya mereka cemas dan Kak Zayn Cuma cengar-cengir saja.
       Seluruh personil One Direction mengucapkan terima kasih padaku dan keluargaku. Aku senyum-senyum saja.
       Aku punya satu permintaan. Aku ingin merekam video dan berfoto bersama mereka!
***
       Keesokan harinya aku pergi ke sekolah.
       “Hielda! Arindha! Cindy! Adin! Sini deh,” pintaku.
       “Apa?”
       “Lihat deh.”
       Mereka melihatg semua foto-fotoku bersama Kak Zayn dan personil One Direction lainnya. Mulut mereka menganga.
       “Wah, kamu edit ya?” tanya Hielda.
       “Nggak lah,” jawabku sambil manyun.
       “Ini foto betulan? Huaaaa!” Cindy tampak gemas. Aku nyengir.
       “Betulan dong!” jawabku.
       “Ah, pasti ini boongan. Gak mungkin banget kamu bisa foto sama personil 1D,” tambah Arindha.
       “Ih, gak percaya lagi. gak mungkin lah aku ngedit foto sebagus ini. Coba deh kamu pikir. Lagian kan kamu tau aku gak bisa edit foto,” kataku.
       “Aku nggak percaya!” seru Adin.
       “Oke, aku punya videonya,” ucapku sambil menyetel videoku dengan Kak Zayn.
       “Astaga! AKU IRI!!!”
       Aku tersenyum bangga. Kak Zayn, I miss you!

Selesai.

Hahaha, kayaknya cerita ini ngarep bgt ya? Wkwkkw. Tapi aku yakin, suatu saat aku bisa ketemu sama 1D kok! Aku yakin! ^_~
Well, see you ya! :)
#Ninda
Wassalamu 'alaikum .... :)

5 komentar:

  1. Ceritanya kereennn.. aku udah nunggu-nunggu kelanjutannya. Bikin Fanfiction lagi dong XD
    Btw, aku juga punya mimpi yang sama kayak kamu. Semoga kita bisa ketemu sama 1D bareng-bareng #ngarep. Haha.. setuju ga kamu??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih ^_^ Okelah, sipp. ntar deh xD
      Amiiinnn O:) moga aja zayn nyasar ke blog kita (?) trus mampir ke rumah kita bwahahaha xD
      Setuju lah! =D

      Hapus
  2. Fanfictionnya keren +++ ;) Nyasar lagi wkwk(?)

    BalasHapus
  3. Haha! semoga aja nyasar di otakku :p

    BalasHapus

Terima kasih bila sudah menyempatkan diri untuk berkomentar! 💕 :)

No captcha, no moderation, and no login here! Tinggal isi kolom komentar lalu publish, sesimpel itu! Bisa juga pakai anonim jika diperlukan (tho I don't recommend it) :).